Senin, 22 Juni 2015

Kajian Artikel Ilmiah - "Family Rituals and the Potential for Interaction Design: A Study of Christmas"

Family Rituals and the Potential for Interaction Design:
A Study of Christmas

DANIELA PETRELLI, Art and Design Research Centre, Sheffield Hallam University
ANN LIGHT, School of Design, Northumbria University


Abstract:
Drawing on a field study with eight families in northern England, we explore the traditions and rituals carried out at Christmas, looking at the artifacts and processes that constitute family life at this time of year. In addition to individual differences, a common pattern emerges: an extended preparation is carried out by the hosting household over a few weeks to set up the celebration and build expectations; preparation gives way to a short but intense celebration shared with the family or intimate friends; then decorations are stored and there is a return to normal life. The celebration is across generations, and everyone takes part. We note examples of new and evolving rituals. Starting from the three identified phases, we discuss the theoretical and technical implications of our findings for the design of more sympathetic technology that holds potential for augmenting family rituals sensitively and possibly creating new ones.
Categories and Subject Descriptors: H5.m. [Information Interfaces and Presentation]: Miscellaneous
General Terms: Human Factors
Additional Key Words and Phrases: Ritual, remembering, anticipating, social, tangible interaction, celebration,
digital mementos, family.

Pengkaji:
Muhammad Rano Try Astra (G64144040)

Pada zaman sekarang umat manusia tergolong dalam beberapa kepercayaan (agama), salah satunya adalah agama kristen. Dalam ajaran agama kristen ada hari perayaan yang disebut dengan natal. Hari natal adalah hari memepringati kelahiran Yesus, dan diperingati setiap tahunnya oleh pemeluk agama kristen yaitu tepatnya pada tanggal 25 Desember, setiap orang merayakan hari natal bersama keluarga, saudara, teman, dan kerabat-kerabat lainnya. Disinilah tempat berkumpulnya beberapa kepala keluarga menjadi satu dalam satu rumah, ruangan, restoran atau tempat lainnya.
Pada kajian ini penulis membahas tentang ritual / kebiasaan setiap keluarga pada hari natal. Penulis lebih membahas mengenai kebiasaan yang dilakukan orang Inggris dalam perayaan natal, khususnya dalam desain interior ruangan yang dihias seperti adanya pohon natal, kado, lampu-lampu dll. Disini penulis ingin memahami budaya yang dilakukan setiap keluarga dalam berkumpul dan merayakan hari kebersamaan yang hanya ada setahun sekali ini. Penulis melakukan penelitian berupa wawancara kepada beberapa individu di Inggris Utara tentang tradisi dalam perayaan hari natal, penelitian dilakukan dimulai dari sebelum natal sampai sesudah natal. Pada penelitian ini didapatkan hasil tradisi yang sering dilakukan pada saat natal adalah menulis kartu ucapan, mendekorasi rumah, mempersiapakan makanan, berkumpul bersama keluarga, bertamu ke tempat kerabat, dan menonton TV bersama.Dari semua kegiatan yang dilakukan didapatkan hasil 45% kegiatan dilakukan dirumah, 26% kegiatan dilakukan disuatu ruangan diluar rumah, dan 29% kegiatan dilakukan di luar ruangan. Pada saat natal ini, interaksi manusia dan komputer sangat bermanfaat sekali dan secara penggunaanya terbagi atas sosial dan fungsional. Dalam segi sosial adalah dari teknologi komunikasi, setiap orang bisa terhubung walaupun dengan jarak yang sangat jauh untuk menjaga sebuah hubungan. Sedangkan dalam segi fungsional, pnggunaan interaksi manusia dan komputer yaitu ketika akan mengeksplorasikan kegiatan-kegiatan dalam perayaan natal, setiap individu mengabadikan setiap momen dengan berbagai media yang berbeda, yaitu berupa gambar, video, suara, maupun teks. Disini gambar / foto lebih banyak digunakan karena gambar/foto digunakan untuk menangkap snapshot suatu kegiatan dari awal hingga akhir. Sedangkan video digunakan untuk merekam suatu kegiatan yang harus didukung dengan audio untuk menjelaskan kegiatan apa yang sedang dilakukan.

                Dalam perayaan natal ada 3 tahapan yang dilakukan setiap keluarga maupun individu, yaitu persiapan, perayaan, dan penyimpanan. Pada tahap yang pertama adalah persiapan, disini keluarga maupun individu mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan pada perayaan natal. Hal-hal yang disiapkan oleh para keluarga maupun individu yaitu berupa dekorasi rumah, menghias pohon natal, membeli kado hadiah, dan merancang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada hari natal. Persiapan yang dilakukan hendaklah secara praktis dan emosional, secara praktis contohnya persiapan dalam membeli kado/hadiah. Pembelian kado/hadiah adalah sebuah kepentingan pribadi dan diartikan sebagai tanda kasih sayang untuk seseorang, sedangkan persiapan secara emosional contohnya adalah mendekorasi rumah, ruangan atau pohon. Persiapan emosional bertujuan untuk menciptakan waktu khusus bersama keluarga dan kerabat dekat agar terjalinnya kebersamaan dan kegembiraan. Tahap yang kedua adalah perayaan, pada tahap ini adalah kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, saudara, teman dan kerabat lainnya. Dan tahap yang ketiga adalah penyimpanan, tahap ini merupakan hari dimana perayaan natal telah dilewati dan kembali ke kehidupan sehari-hari seperti biasanya, disini dekorasi ruangan dan pohon natal akan dibuka atau dicopot kembali dan akan disimpan untuk perayaan natal tahun depan. Hasil yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah interaksi manusia dan komputer pada saat natal sangat bermanfaat sekali dalam segi fungsional maupun sosial, karena dihari natal tersebut digunakan sebagian besar umat kristen sebagai tempat berkumpul bersama keluarga, saudara, teman, dan kerabat lainnya untuk menjalin silaturahmi, berbagi kegembiraan, dan menunjukan kasih sayang. 

3 komentar:

Unknown mengatakan...

penelitian yang sangat unik yaitu menerapkan ritual agama untuk menganalisa dan mendesain sebuah interaksi (UX). Semoga semakin banyak penelitian2 tentang desain UX yang "out of the box" karena hal ini akan sangat bermanfaat untuk pengembangan sebuah aplikasi.

Unknown mengatakan...

kalau pun kajiannya di geser ke islam, mungkin tidak akan jauh berbeda.
pada idul fitri pun anggota keluarga akan melakukan tradisi yang hampir sama seperti kumpul keluarga, bertamu ke tempat kerabat.
mungkin yang ngebedain acara ketupatnya saja haha
nice inpoh gan

Unknown mengatakan...

Dengan adanya kajian ini saya sedikit tahu tentang tradisi natal. Memang perlu menurut saya untuk mempelajari kebiasaan agama lain, untuk sekedar menambah pengetahuan dan menumbuhkan rasa toleransi dalam beragama. Dan benar apa yang dikatakan oleh saudara Praudya Wardhana, untuk mendesain sebuah interaksi (UX) memang kita terkadang harus terjun langsung untuk memperoleh datanya. Sehingga desain interaksi yang nanti dihasilkan pun tepat.